Sebuah Kegagalan di Olimpiade Tokyo Yang di Alami Jonathan Christie Tidak Mudah Untuk Move On

Jakarta - Olimpiade hanya berlangsung empat tahun sekali. Tidak heran, setiap kali mendapat kesempatan tampil di multievent ini, seorang atlet pasti sangat berambisi membawa pulang medali.

Sebaliknya jika gagal, apalagi setelah punya ekspektasi besat, dipastikan luka tersebut tifdak mudah dihapus. Hal inilah yang sedang dirasakan pebulutangkis Indonesia, Jonatan Christie.

Langkah Jonatan Christie di ajang Olimpiade Tokyo 2020 beberapa waktu harus terhenti di babak 16 besar. Dia dikalahkan wakil China, Shi Yu Qi dengan skor 11-21, 9-21.

Jojo-sapaan akrabnya mengaku sudah berusaha melupakan kegagalan di Olimpiade Tokyo 2020, tapi sampai dengan saat ini belum 100 persen go on.

"Saya sudah melupakan hasil di Olimpiade, sudah move on sebenarnya tapi belum 100 persen karena tetap masih ada pemikiran-pemikiran yang lalu,"kata Jojo melalui keterangan pers yang diterima wartawan, hari Senin (30/08/2021).

"Tapi balik lagi bagaimana caranya supaya itu menjadi sebuah pengalaman, bukan sebuah tekanan. Olimpiade memang salah satu impian terbesar semua atlet, tapi sebenarnya pertandingan penting bukan hanya Olimpiade."

"Masih banyak lagi yang akan datang seperti Sudirman Mug dan Thomas Cup, juga di akhir tahun masih ada Kejuaraan Dunia. Jadi banyak hal yang harus kita perjuangkan. Yang berlalu biarlah berlalu, tinggal sekarang bagaimana kita untuk menatap ke depan,"lanjutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hendra Setiawan Melakukan Unboxing Hadiah Paket Juara Piala Thomas Cup 2020

Menelusuri Sejarah Monumen Kapal Selam Terbesar di Asia yang Berada di Surabaya

Xavi Hernandez Menjadi Manajer Barcelona Akan Bawa Kembali ke Masa Kejayaan